Andaikan kita memiliki suatu system
berupa gas yang terdiri dari N buah molekul yang dibatasi oleh suatu dinding
pembatas dalam ruang tertutup. Besaran makroskopis yang menggambarkan system
gas ini adalah tekanan (P), volume (V), dan suhu (T). Ketiga variabel keadaan
tersebut berdasarkan eksperimen saling berkaitan satu sama lain. Dalam hal ini,
jika suatu system gas memiliki V tertentu dan T tertentu, ternyata P-nya juga
tertentu. Secara matematik hubungan fungsional ketiga variabel tersebut di
tulis: f(P,V,T) = 0, dimana P, V, dan T
adalah variabel yang mudah diukur. Konsep matematik yang diperlukan dalam
memecahkan fungsi seperti di atas adalah konsep differensial parsiel dan teori
pemisahan variabel secara bersama-sama.
Konsep differensial parsial
Konsep
differensial parsiel menyatakan bahwa jika suatu fungsi dua atau lebih variabel didiferensialkan maka
salah satu atau dua variabel tersebut harus dijaga konstan. Misalkan kita
mempunyai , maka
> Untuk
mencari harga differensial dari kita
mendifferensialkan Z terhadap x dengan menjaga y konstan, sehingga
Demikian
pula jika kita memiliki fungsi: f = f(x,y,z), differensialnya adalah
Pernyataan:disebut sebagai differensial parsial.
2. Teori pemisahan variabel
Dengan mengikuti konsep matematik persamaan terakhir, maka differensial dari
masing-masing besaran tersebut adalah
Pernyataan:disebut sebagai differensial parsial.
2. Teori pemisahan variabel
Teori
pemisahan variabel menyatakan bahwa jika suatu fungsi dinyatakan secara
fungsional sebagai f = f (x,y,z), maka fungsi tersebut dapat dinyatakan dalam
integrasi sebagai berikut:
Sedangkan
differensialnya dinyatakan melalui differensial parsiel berikut:
Dengan memanfaatkan konsep matematika differensial parsiel dan teori
pemisahan variabel, maka fungsi keadaan sistem termodinamika yang dinyatakan
oleh persamaan f(P,V,T) = 0, hubungan diantara ketiganya (P, V, dan T) umumnya
dituliskan sebagai:
P = P(V,T) artinya bahwa
P merupakan fungsi dari V dan T.
V = V(P,T) artinya bahwa
V merupakan fungsi dari P dan T
T = T(P,V) artinya bahwa
T merupakan fungsi dari P dan V.
Ketiga persamaan diatas merupakan persamaan cikal bakal lahirnya hukum –hukium gas ideal
seperti hokum Boyle, Gay-Lussac, dan hukum Charles, yang dipelajari secara
detil pada teori kinetika gas.
0 komentar:
Posting Komentar